Fire

Total Pageviews

Sunday 8 December 2013

cerita si kakek penjual jagung



Nikmatnya wisata dimalam hari sepulang kerja. makan, karaoke, jalan2 bersama teman kantoran di hari yg melelahkan itu terasa jadi sangat menyenangkan. saat itu waktu menunjukan pukul 22.37 wib.
Hari Sabtu mulai kelihatan. dan sudah waktunya untuk para anak baik untuk tidur. tapi mugkin belum bagiku yang malah waktu yg tepat buat hangout dg teman kerja :)
Jam 22.46 wib,aku dan 4 orang mantri AO lainnya yaitu . . .
Hadi saputra, Firmansyah, Teuku, dan Arif gemuk. kami berniat mau ke sebuah Pub atau Club malam di kota medan. Di perjalanan kami menceritakan lelucon lucu, ngejek, gossipin orang pokoknya hal yg membuat perut sakit krn gak bisa berhenti tertawa.

Firmansyah berhenti sejenak, sambil jajan membeli rokok dll. Tapi mataku tertuju pada seorang kakek berpakaian lusuh.memakai peci putih penutup kepala itu yang tidak lagi putih warnanya. dia menaiki sepeda unta tua dengan membawa kotak dibungkusi plastik yg bertulisan "Jagung rebus". ekspresi wajahnya sangat sedih, aku tidak dapat merasakan hal bahagia dari wajahnya. dia hanya melihat kami. Tiba2 ada hal yang menggerak hatiku utk bertanya kepadanya.
"pak,jagungnya berapa?"
"5rb 2 dik,yang biasa. kalo yg manis 10rb 3." dia mengatakan itu dengan nada polos,aku merasa bahwa kakek ini benar2 polos tak punya salah. di raut mukanya yg sudah keriput itu aku bisa menebaknya bahwa nggak ada yg tidak indah di dunia ini.semua pasti ada berkah.
"yaudah,jagung manis nya 6 ya pak. kalo bisa jgn yg terlalu tua" kataku, dg senyum ku skeptis.

Kakek itu membuka plastiknya,maka terlihatlah 2 tumpukan jagung yg masih banyak dan dipisah.aku langsung tau kalo itu jagung manis dan yg biasa. dan itu masih hangat.
Lalu aku memberikannya ke teuku dan firmansyah. mereka ada yg menolak dg alasan udh kenyang,tunggu makan nasi dulu dll.

"Hmm.rasanya lebih enak jagung ini daripada yg jagung bakar kemarin ya?" kata Arif teman ku. ya.

aku membuka jagungnya..benar..itu masih hangat..

ketika aku makan...

langsung air mata ku turun...

Aku membayangkan bagaimana susahnya kakek itu mencari pelanggan yg mau membeli jagungnya..
anda pasti tau lah,kalo ada org jualan aneh di tempat sepi pasti males belinya.
aku membayangkan,bagaimana bisa aku org yg cukup beruntung.dan aku bersyukur bisa seperti ini. Tuhan.
:')

Jagungnya enak. bahkan aku nggak merasakan ada unsur negatif dari rasanya.
"pak rumahnya dimana?"kataku.
"helvet dik" bilangnya. jarak ke helvet dari sini lumayan jauh. si kakek itu sanggup jalan keliling,utk menjual jagungnya yg murah bahkan aku nggak tau kakek itu untung darimana?padahal dagangannya malam itupun masih penuh. belum lagi di repetin supir ugal2an,dan debu yg telah di lindungi oleh plastik jadi debu tidak bisa masuk ke plastik.

dalam dompet aku ambil uang 200rb an lalu aku memberikannya ke kakek itu. nih kek ambil aja, salam buat keluarga ya :')
aku tau mungkin itu tidak cukup,tp aku memberikan apa yg aku bisa lakukan saat itu.

"makasih ya nak,semoga kamu diberikan rezeki terus,sehat2 kamu" katanya, "iya kek,gpp,aamin"
aku senang melihat wajahnya yg tidak lagi muram,ada sedikit pelangi di wajahnya yg menandakan bahwa tuhan itu baik. tidak peduli seberapa keras usaha kita, asalkan sabar pasti akan ada nikmat yg diberikan Nya.

selesai dari situ aku mutar balik pulang,
"loh mau kemana?" kata hadi. "aku nggak jd masuk hari ini. aku mau pulang aja" :)

aku pulang,teman2 ku juga pulang . siap dari situ aku langsung shalat,dan terua terpikir bagaimana nasib kakek itu nantinya.
aku selalu mendoakan nya agar jagungnya lebih laris.


nah.apa yg bisa kamu petik kesimpulan dari cerita ini ?

No comments:

Post a Comment