Nikmatnya wisata dimalam hari sepulang
kerja. makan, karaoke, jalan2 bersama teman kantoran di hari yg melelahkan itu
terasa jadi sangat menyenangkan. saat itu waktu menunjukan pukul 22.37 wib.
Hari Sabtu mulai kelihatan. dan sudah waktunya untuk para anak baik untuk tidur. tapi mugkin
belum bagiku yang malah waktu yg tepat buat hangout dg teman kerja :)
Jam 22.46 wib,aku dan 4 orang mantri AO
lainnya yaitu . . .
Firmansyah berhenti sejenak, sambil jajan
membeli rokok dll. Tapi mataku tertuju pada seorang kakek berpakaian lusuh.memakai
peci putih penutup kepala itu yang tidak lagi putih warnanya. dia menaiki
sepeda unta tua dengan membawa kotak dibungkusi plastik yg bertulisan "Jagung
rebus". ekspresi wajahnya sangat sedih, aku tidak dapat merasakan hal
bahagia dari wajahnya. dia hanya melihat kami. Tiba2 ada hal yang menggerak
hatiku utk bertanya kepadanya.
"pak,jagungnya berapa?"
"5rb 2 dik,yang biasa. kalo yg manis
10rb 3." dia mengatakan itu dengan nada polos,aku merasa bahwa kakek ini
benar2 polos tak punya salah. di raut mukanya yg sudah keriput itu aku bisa menebaknya
bahwa nggak ada yg tidak indah di dunia ini.semua pasti ada berkah.
"yaudah,jagung manis nya 6 ya pak. kalo
bisa jgn yg terlalu tua" kataku, dg senyum ku skeptis.
Kakek itu membuka plastiknya,maka
terlihatlah 2 tumpukan jagung yg masih banyak dan dipisah.aku langsung tau kalo
itu jagung manis dan yg biasa. dan itu masih hangat.
Lalu aku memberikannya ke teuku dan
firmansyah. mereka ada yg menolak dg alasan udh kenyang,tunggu makan nasi dulu
dll.
"Hmm.rasanya lebih enak jagung ini
daripada yg jagung bakar kemarin ya?" kata Arif teman ku. ya.
aku membuka jagungnya..benar..itu masih
hangat..
ketika aku makan...
langsung air mata ku turun...
Aku membayangkan bagaimana susahnya kakek
itu mencari pelanggan yg mau membeli jagungnya..
anda pasti tau lah,kalo ada org jualan aneh
di tempat sepi pasti males belinya.
aku membayangkan,bagaimana bisa aku org yg
cukup beruntung.dan aku bersyukur bisa seperti ini. Tuhan.
:')
Jagungnya enak. bahkan aku nggak merasakan
ada unsur negatif dari rasanya.
"pak rumahnya dimana?"kataku.
"helvet dik" bilangnya. jarak ke
helvet dari sini lumayan jauh. si kakek itu sanggup jalan keliling,utk menjual
jagungnya yg murah bahkan aku nggak tau kakek itu untung darimana?padahal dagangannya
malam itupun masih penuh. belum lagi di repetin supir ugal2an,dan debu yg telah
di lindungi oleh plastik jadi debu tidak bisa masuk ke plastik.
dalam dompet aku ambil uang 200rb an lalu
aku memberikannya ke kakek itu. nih kek ambil aja, salam buat keluarga ya :')
aku tau mungkin itu tidak cukup,tp aku memberikan
apa yg aku bisa lakukan saat itu.
"makasih ya nak,semoga kamu diberikan
rezeki terus,sehat2 kamu" katanya, "iya kek,gpp,aamin"
aku senang melihat wajahnya yg tidak lagi
muram,ada sedikit pelangi di wajahnya yg menandakan bahwa tuhan itu baik. tidak
peduli seberapa keras usaha kita, asalkan sabar pasti akan ada nikmat yg
diberikan Nya.
selesai dari situ aku mutar balik pulang,
"loh mau kemana?" kata hadi.
"aku nggak jd masuk hari ini. aku mau pulang aja" :)
aku pulang,teman2 ku juga pulang . siap
dari situ aku langsung shalat,dan terua terpikir bagaimana nasib kakek itu
nantinya.
aku selalu mendoakan nya agar jagungnya
lebih laris.
nah.apa yg bisa kamu petik kesimpulan dari
cerita ini ?
No comments:
Post a Comment